Senin, 07 November 2011

Death Eater


Death Eater, itulah nama yang diberikan kepada para pengikut Lord Voldemort ini. Kelompok yang awalnya bernama Knights of Walpurgis ini terdiri dari penyihir yang memiliki garis keturunan darah murni, yang kemudian mempelajari ilmu hitam tanpa memperhatikan hukum dunia sihir yang ada. Para antek Dark Lord ini hampir selalu menggunakan jubah yang menutupi kepala berwarna hitam serta menggunakan topeng sebagai penutup wajahnya. Dan Order of the Phoenix adalah lawan yang paling dibenci oleh Death Eater.

DEATH EATERS IN HISTORY
The Origin
Pada tahun 1970, Tom Marvolo Riddle mengumpulkan teman-temannya yang memiliki pemikiran dan ambisi seperti dirinya. Riddle yang kemudian mengganti namanya menjadi Lord Voldemort bersama orang-orang hasil rekrutannya yang mayoritas berasal dari asrama Slytherin ini kemudian berencana untuk menguasai Ministry of Magic dan menjalankan dunia sihir dengan cara mereka.
Para penyihir hitam ini kemudian acap kali menyiksa dan membunuh Muggle, maupun para penyihir yang kedua orangtuanya bukan seorang penyihir. Aksi kejam ini cukup sering karena inisiatif dari para Death Eater sendiri, namun tidak jarang, aksi mereka juga atas perintah Voldemort. Saat pemerintah sihir ternyata tidak mengalami keruntuhan setelah melakukan aksi selama 11 tahun, Voldemort mengganti taktiknya dengan mulai menyerang keluarga penyihir ternama. Hal ini berhasil memperluas suasana mencekam di dunia sihir.

The Dawnfall
Keruntuhan Death Eater terjadi saat Sybill Trelawney -yang dikemudian hari menjadi salah satu guru di Hogwarts- meramalkan bahwa seorang anak laki-laki yang akan mengalahkan Voldemort telah lahir. Ramalan tersebut dapat diartikan kepada dua anak, yaitu Harry Potter dan Neville Longbottom. Voldemort memutuskan untuk menyerang keluarga Potter, karena Harry miliki kesamaan dengan dirinya, yaitu bukan berdarah murni. Walaupun berhasil membunuh James dan Lily Potter, Dark Lord gagal membunuh Harry, bahkan kutukan mematikan yang ia lontarkan berbalik mengenai dirinya dan menghancurkan tubuh Voldemort.
Dengan menghilangnya Voldemort pasca kegagalan membunuh Harry, secara tidak langsung membuat Death Eater bubar. Pihak pemerintah berhasil menangkap para pengikut Voldemort dan memenjarakan mereka di Azkaban. Tapi beberapa di antaranya berhasil mengelak dari hukum dengan mengaku telah terkena kutukan Imperius, salah satunya adalah Lucius Malfoy, atau menimpalkan kesalahan kepada Death Eater lainnya.
Hanya sedikit para Death Eater yang mengaku dan bangga sebagai pengikut Lord Voldemort. Tercatat hanya ada tiga Death Eater, yaitu Rabastan, Rodolphus dan Bellatrix Lestrange saja yang secara sukarela mengorbankan kebebasan mereka menuju Azkaban untuk Voldemort.

The Resurrection
Death eater berkumpul kembali seiring kebangkitan majikan mereka. Sesaat setelah mendapatkan tubuhnya kembali, Voldemort langsung memanggil para pengikutnya dengan cara menyentuh Dark Mark; simbol dari Death Eater, yang ada di pergelangan tangan Peter Pettigrew. Selain mereka yang telah tewas, masih dipenjara, atau takut untuk kembali, mayoritas para Death Eater kembali sebagai pelayan Lord Voldemort dan kembali berupaya merebut kekuasaan di dunia sihir.

THE IDEOLOGY
Death eater, termasuk Lord Voldemort, menggangap ras mereka lebih unggul dari penyihir lainnya. Mereka menyakini bahwa penyihir yang memiliki darah murni sajalah yang layak memiliki kekuatan sihir. Mereka mengelompokkan para penyihir berdasarkan garis keturunan, mulai dari pure bloods; yang kedua orangtuanya adalah penyihir, half bloods; yang salah satu orangtuanya adalah muggle, serta mudbloods; yang merupakan penggambaran penyihir yang kedua orang tuanya adalah Muggle. Ini menjadi sebuah ironi apabila melihat fakta bahwa pimpinan mereka; Lord Voldemort, adalah Half bloods di mana ayahnya adalah seorang muggle.

DARK MARK
Inilah tanda yang diberikan Voldemort kepada para pengikut terdekatnya. Dark Mark yang diciptakan sendiri oleh Dark Lord ini berbentuk tengkorak dengan seekor ular keluar dari mulut sebagai pengganti lidah. Selain sebagai simbol dari anggota Death Eater, Dark Mark juga menjadi alat komunikasi Voldemort dengan pengikutnya. Hanya orang-orang terdekat Voldemort sajalah yang mendapat Dark Mark, yang membuatnya menjadi tanda kehormatan bagi para anggota Death Eater lainnya.

"The Death Eaters can't all be pure-blood, there aren't enough pure-blood wizards left. I expect most of them are half-bloods, pretending to be pure. It's only Muggle-borns they hate..."
Hermione Granger

ANGGOTA DEATH EATERS :

Lord Voldemort (leader),
Alecto dan Amycus Carrow,
Avery,
Crabbe Sr. (ayah Vincent Crabbe),
Antonin Dolohov,
Goyle Sr. (ayah Gregory Goyle),
Fenrir Greyback,
Jugson,
Bellatrix Lestrange,
Rodolphus Lestrange,
Rabastan Lestrange,
Walden Macnair,
Draco Malfoy,
Lucius dan Narcissa Malfoy,
Mulciber,
Severus Snape (agen ganda),
Nott Sr. (ayah Theodore Nott),
Peter Pettigrew,
Augustus Rookwood,
Travers,
Yaxley,
Selwyn,
Scabior,
Rowle,
Barty Crouch Jr. (death 1995),
Quirinus Quirell (death 1992),
Evan Rosier,
Wilkes,
Gibbon,
Igor Karkaroff (death 1996),
Regulus Black (death 1980)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar